Langit.. warna nya kali ini jingga cerah.. kilauan
nya laksana emas yang menghias langit sore itu.. tak bosanya aku menatap senja,
kemudian aku bergegas masuk menuju bilik kecilku.. ahhh nampaknya ada tamu yang
mesti ku sambut.. dan harus ku sambut.. suara dari balik surau riuh
mengingatkan..
ayolah cepat waktu ku
tak banyak.. aku yang pergi paling cepat diantara yang lain.. jadi jangan
menyia-nyiakanku...
dengan segera aku membasuh kedua tanganku, wajahku hingga kedua kakiku.. kemudian aku datang memeluk tamu agungku..
“bagaimana hari ini.. tak lelahkah mengingatkan yang lain sebelum bulan dan bintang berganti ? atau kau mulai enggan melepas senja dalam kegamangan? Kenapa terlalu cepat?”
Aku tak pernah lelah mengingatkan.. sekalipun gelap.. sekalipun sekalipun senja malu untuk menunjukkan wajahnya,, aku akan tetap hadir.. mengingatkan..Insyaallah.. yah mengingatkanmu dan yang lain.. aku pergi dulu.. bersiaplah akan ada tamu yang datang lagi setelahku... Ia memelukku erat.. sangat erat, dan kemudian berlalu..
Aku tak menunggunya dengan sengaja.. hahaha mungkin karena pikirku ia akan sangat lama menemaniku.. tapi karena kecerobohanku.. yang kadang menyepelekan kedatangannya.. Aku tersontak kaget.. Ya Allah aku lalai menyambut tamu mu yang satu ini
Assalammualaikum...dengan suara parau Ia mendekatiku.. bagaimana, apa kau terbuai dengan mimpi – mimpimu hingga kau tak sesegera menjemputku..??
aku tertegun.. sambil memukul pelan kepalaku.. dan mengaduh dalam hati.. maafkan aku... aku menatapnya dalam.... bagaimana.. tak jemukah kau menyapa dan menemani bulan dan bintang dalam kegelapan.. bahkan kadang kau harus digigit oleh dinginnya angin malam??
lantas Ia memalingkan wajahnya ke arahku.. sambil tersenyum manis sekali... tak apa.. itu sudah biasa untuuku...
tak habis ia bercerita.. aku langsung memotongnya..
tidakkah kau lelah?? Apakah kau ingin istirahat sebentar?? Baiklah,.. karena aku terlanjur terbuai dalam urusan duniaku.. dan menyambutmu selarut ini.. apa yang sebaiknya hendak aku suguhkan??? Tanyaku bersalah
lagi lagi ia tersenyum.. cukup sebuah teh hangat dan sepotong roti.. aku lelah sekali.. saat aku mencoba untuk singgah sejenak.. hanya sedikit orang yang mau menerimaku.. balasnya sendu..
dengan segera aku membasuh kedua tanganku, wajahku hingga kedua kakiku.. kemudian aku datang memeluk tamu agungku..
“bagaimana hari ini.. tak lelahkah mengingatkan yang lain sebelum bulan dan bintang berganti ? atau kau mulai enggan melepas senja dalam kegamangan? Kenapa terlalu cepat?”
Aku tak pernah lelah mengingatkan.. sekalipun gelap.. sekalipun sekalipun senja malu untuk menunjukkan wajahnya,, aku akan tetap hadir.. mengingatkan..Insyaallah.. yah mengingatkanmu dan yang lain.. aku pergi dulu.. bersiaplah akan ada tamu yang datang lagi setelahku... Ia memelukku erat.. sangat erat, dan kemudian berlalu..
Aku tak menunggunya dengan sengaja.. hahaha mungkin karena pikirku ia akan sangat lama menemaniku.. tapi karena kecerobohanku.. yang kadang menyepelekan kedatangannya.. Aku tersontak kaget.. Ya Allah aku lalai menyambut tamu mu yang satu ini
Assalammualaikum...dengan suara parau Ia mendekatiku.. bagaimana, apa kau terbuai dengan mimpi – mimpimu hingga kau tak sesegera menjemputku..??
aku tertegun.. sambil memukul pelan kepalaku.. dan mengaduh dalam hati.. maafkan aku... aku menatapnya dalam.... bagaimana.. tak jemukah kau menyapa dan menemani bulan dan bintang dalam kegelapan.. bahkan kadang kau harus digigit oleh dinginnya angin malam??
lantas Ia memalingkan wajahnya ke arahku.. sambil tersenyum manis sekali... tak apa.. itu sudah biasa untuuku...
tak habis ia bercerita.. aku langsung memotongnya..
tidakkah kau lelah?? Apakah kau ingin istirahat sebentar?? Baiklah,.. karena aku terlanjur terbuai dalam urusan duniaku.. dan menyambutmu selarut ini.. apa yang sebaiknya hendak aku suguhkan??? Tanyaku bersalah
lagi lagi ia tersenyum.. cukup sebuah teh hangat dan sepotong roti.. aku lelah sekali.. saat aku mencoba untuk singgah sejenak.. hanya sedikit orang yang mau menerimaku.. balasnya sendu..
sepotong roti??? Teh hangat??? Lalu dimana aku bisa
mendapatkan semua itu wahai tamu agungku?? Ini sudah larut sekali.. mungkin
ketika subuh aku baru bisa menghidangkannya... pintaku memelas..
dengan lembut ia mengusap kepalaku.. Hidangan yang paling aku suka adalah hidangan roti yang dapat membuatmu tak merasa lapar., sediakan untukku,, lalu segelas teh manis....
ehmm.. sembari beranjak dari tempat dudukkku, aku berjalan pelan.. membelokkan sudut mataku ke arahnya.. ku ulang-ulang seperti itu, kemudian,bergumam dalam hati “sudah selarut ini apa masih ada sepotong roti bahkan segelas teh?? Tapi tak apalah.. akan ku sajikan semampuku..?”
dengan lembut ia mengusap kepalaku.. Hidangan yang paling aku suka adalah hidangan roti yang dapat membuatmu tak merasa lapar., sediakan untukku,, lalu segelas teh manis....
ehmm.. sembari beranjak dari tempat dudukkku, aku berjalan pelan.. membelokkan sudut mataku ke arahnya.. ku ulang-ulang seperti itu, kemudian,bergumam dalam hati “sudah selarut ini apa masih ada sepotong roti bahkan segelas teh?? Tapi tak apalah.. akan ku sajikan semampuku..?”
“sudah ku sajikan baru
saja.. aku merasa ada sesuatu disini.. dihatiku.. ada kedamaian... mm.. bahkan
lebih dari itu..aku bisa berkeluh kesah, bisa merangkai tawa, dan menyusun
mimpi..” jawabku penuh semangat..~^o^~
“terimakasih malam.. wahai tamuku yang indah... “ aku tersenyum
“terimakasih malam.. wahai tamuku yang indah... “ aku tersenyum
Langit pekat nampatnya mulai berganti rona sedikit kebiruan,
aku mempersiapkan diri lagi.. seruan seruan itu kembali mengingatkan.. Ia datang
dengan tenang,, amat sangat tenang.. ku perhatikan tingkahnya lalu menyapanya
dengan riang.. “Assalammualaikum.... apa kabar? Seperti apakah pengembaraanmu
pagi ini??”
Waalaikumsalam.. Aku baru saja tiba dari suatu tempat,.. melewati sungai.. danau bahkan gunung.. ku ketuk setiap tempat lalu ku sapa Assalammualaikum.. nampaknya tak banyak orang yang menyambutku... mereka masih terlelap, lalu aku hampiri angan dan mimpi mereka.. berkata.. ayolah kawan.. aku ini awal kalian...
Apakah kau menginkan sesuatu ?? bisikku..
bukan Aku yang meminta.. tapi kau yang harus memberi.. mhh bukan.. itu kewajibanmu.. balasnya..
Okey, aku akan memberikanmu manisan shaum.. maukah kau mencicipinya??
ia menatap langsung ke arahku.. mmhh jaraknya 20 eh tidak 10 centimeter.. dekat sekali.. sambil berucap dingin.. “aku tak mau menerimanya,, itu bukan milikku... harusnya kau tawarkan dan berikan pada tamu sebelumku.. dan kau akan menjalaninya beberapa detik sebelum aku datang... dan ketika aku telah berdiri dihadapanmu.. kau tak boleh menyuguhinya..”
Aku tertunduk lesu tak bersemangat, namun ia nampaknya memahami dengan fasih bahasa tubuhku.. “tamuku yang hangat... apa boleh aku menghidangkan secangkir teh manis untukmu.. ??”
Ia membelai lembut jiwaku, ku rasakan itu.. keindahannya yang seolah tergambar jelas dalam rautnya, menyambut mentari yang akan segera menyapa bumi dengan cahayanya.. kemudian tamu cantik itu berlalu.. kali ini nampaknya mentari bergembira bemain bersama awan putih lalu di ajaknya angin berlari bersamanya..
tamu yang berikutnya datang mengingatkan... masikah kau sibuk dengan urusan duniamu??
Astagfirullah.. aku terlalu asik bercengkrama dengan angan-angan dan ambisiku.. sehingga aku sedikit lalai... maafkan aku.. aku berlari dengan segera... meyapanya dari balik surau.. Ia melihatku.. dan berkata,, kau bisa melanjutkan apapun itu setelah kau menyambutku.. Insyaallah akan lebih berkah.. Ia meninggalkanku perlahan.. ku kejar.. nampaknya ia hampir jauh.. lalu apakah kau sudah menerima buah Dhuha yang ku kirimkan padamu sebelum kau datang???” seru ku..
ahh.. sudah jauh nampaknya.. Mentaripun tak secerah pagi tadi.. kali ini.. aku menyambut tamu selanjutnya.. aku memeluknya.. tak banyak aku bertanya.. aku menyuguhkannya dengan snack Al Fatihah yang bisa aku sajikan.. uuh seharusnya bisa lebih dari ini... gerutuku..
mentaripun beranjak dari peraduannya.. kembali seperti waktu itu.. tamu agung yang sama itu menyapaku lembut.. lalu aku bergegas menyambutnya... Alhamdulillah aku bisa menemuimu lagi senja... Aku memeluknya erat dan makin erat.. kau tau senja.. selepasmu kemarin.. Isya datang menemuiku.. huft, hampir saja aku lalai.. ketika Ia bertannya padaku hidangan apa yang bisa aku suguhkan... aku hanya bisa terperangah heran.. bingung.. kemudian ia memintaku menyediakan sepotong roti yang di sebutnya tahajjud, dan segelas teh yang disebutnya zikir dan aku menyegerakkannya.. kau tau rasanya ada kedamaian yang aku temukan.. lalu subuh menghampiriku, aku hanya mampu memberikannya segelas teh manis.. kutawarkan shaum.. tapi ternyata itu harusnya ku hidangkan sebelumnya, yah itu hak isya tandasnya, kemudian aku berjalan lagi menemui Dzuhur, lagi lagi aku tak cepat menyambutnya terlalu asyik bergumul dengan duniaku.. hanya snack al fatihah yang bisa aku suguhkan.. kemudian Ashar.. aku menemuinya dan memberikan hal yang sama yang seperti ku berikan pada Dzuhur,,, harusnya Aku bisa memberikan lebih hari itu,, lalu akhirnya aku bisa menemuimu magrib.. sudikah kau menghampiriku lagi esok hari??? Mengingatkanku...??? Dan mataku terus meniti langkah Maghrib, yang semakin lama semakin terasa samar.... Dan akhirnya Maghrib hilang dari pandangan ......
Waalaikumsalam.. Aku baru saja tiba dari suatu tempat,.. melewati sungai.. danau bahkan gunung.. ku ketuk setiap tempat lalu ku sapa Assalammualaikum.. nampaknya tak banyak orang yang menyambutku... mereka masih terlelap, lalu aku hampiri angan dan mimpi mereka.. berkata.. ayolah kawan.. aku ini awal kalian...
Apakah kau menginkan sesuatu ?? bisikku..
bukan Aku yang meminta.. tapi kau yang harus memberi.. mhh bukan.. itu kewajibanmu.. balasnya..
Okey, aku akan memberikanmu manisan shaum.. maukah kau mencicipinya??
ia menatap langsung ke arahku.. mmhh jaraknya 20 eh tidak 10 centimeter.. dekat sekali.. sambil berucap dingin.. “aku tak mau menerimanya,, itu bukan milikku... harusnya kau tawarkan dan berikan pada tamu sebelumku.. dan kau akan menjalaninya beberapa detik sebelum aku datang... dan ketika aku telah berdiri dihadapanmu.. kau tak boleh menyuguhinya..”
Aku tertunduk lesu tak bersemangat, namun ia nampaknya memahami dengan fasih bahasa tubuhku.. “tamuku yang hangat... apa boleh aku menghidangkan secangkir teh manis untukmu.. ??”
Ia membelai lembut jiwaku, ku rasakan itu.. keindahannya yang seolah tergambar jelas dalam rautnya, menyambut mentari yang akan segera menyapa bumi dengan cahayanya.. kemudian tamu cantik itu berlalu.. kali ini nampaknya mentari bergembira bemain bersama awan putih lalu di ajaknya angin berlari bersamanya..
tamu yang berikutnya datang mengingatkan... masikah kau sibuk dengan urusan duniamu??
Astagfirullah.. aku terlalu asik bercengkrama dengan angan-angan dan ambisiku.. sehingga aku sedikit lalai... maafkan aku.. aku berlari dengan segera... meyapanya dari balik surau.. Ia melihatku.. dan berkata,, kau bisa melanjutkan apapun itu setelah kau menyambutku.. Insyaallah akan lebih berkah.. Ia meninggalkanku perlahan.. ku kejar.. nampaknya ia hampir jauh.. lalu apakah kau sudah menerima buah Dhuha yang ku kirimkan padamu sebelum kau datang???” seru ku..
ahh.. sudah jauh nampaknya.. Mentaripun tak secerah pagi tadi.. kali ini.. aku menyambut tamu selanjutnya.. aku memeluknya.. tak banyak aku bertanya.. aku menyuguhkannya dengan snack Al Fatihah yang bisa aku sajikan.. uuh seharusnya bisa lebih dari ini... gerutuku..
mentaripun beranjak dari peraduannya.. kembali seperti waktu itu.. tamu agung yang sama itu menyapaku lembut.. lalu aku bergegas menyambutnya... Alhamdulillah aku bisa menemuimu lagi senja... Aku memeluknya erat dan makin erat.. kau tau senja.. selepasmu kemarin.. Isya datang menemuiku.. huft, hampir saja aku lalai.. ketika Ia bertannya padaku hidangan apa yang bisa aku suguhkan... aku hanya bisa terperangah heran.. bingung.. kemudian ia memintaku menyediakan sepotong roti yang di sebutnya tahajjud, dan segelas teh yang disebutnya zikir dan aku menyegerakkannya.. kau tau rasanya ada kedamaian yang aku temukan.. lalu subuh menghampiriku, aku hanya mampu memberikannya segelas teh manis.. kutawarkan shaum.. tapi ternyata itu harusnya ku hidangkan sebelumnya, yah itu hak isya tandasnya, kemudian aku berjalan lagi menemui Dzuhur, lagi lagi aku tak cepat menyambutnya terlalu asyik bergumul dengan duniaku.. hanya snack al fatihah yang bisa aku suguhkan.. kemudian Ashar.. aku menemuinya dan memberikan hal yang sama yang seperti ku berikan pada Dzuhur,,, harusnya Aku bisa memberikan lebih hari itu,, lalu akhirnya aku bisa menemuimu magrib.. sudikah kau menghampiriku lagi esok hari??? Mengingatkanku...??? Dan mataku terus meniti langkah Maghrib, yang semakin lama semakin terasa samar.... Dan akhirnya Maghrib hilang dari pandangan ......
aku ingin,, masing-masing waktuku tak berakhir percuma.. ingin menjadi lebih baik.. lebih baik dan lebih baik... Insyaallah..
9 comments:
aamiin aamiin aamiin. . .
ending yang keren ^____^
waktu ??
i hate dengan wktu =))=))
dia bsa berjalan bgtu saja tak peduli di saat sedih maupun gembira !!!
kan kan kan =))=))
masyaAllah..
iman itu sifatnya memang naik turun~ akan naik dengan kebaikan yang kita lakukan dan akan turun dengan prilaku keburukan kita :)
ayoo~ semangat taaa ^^
InsyaAllah, taa bisa memberikan hidangan yang terbaik :)
lebih baik lagi.. lebih baik lagi.. lebih baik lagi..
tok.. tok.. took..
ibu kunangkunang^^ ada?
ini ada paket untuknyaa
http://nurmayantizain.blogspot.com/2011/12/tulisan-berantai-11-11-11.html
*dikerjakan yaaa
sumimasen. . .
ada paket yang masih tertinggal. . .sepertinya sudah terlambat maafkan saya. . .
~tapi tolong diterima yah. . .
~tolong tanda tangan di sini http://kaitokidd.blogspot.com/2011/11/unforgotable-childhood.html
~terima kasih
tambahan PR buatmu Non wkwkwkwk (^___^) selamat menikmati http://rose4785.blogspot.com/2011/12/tulisan-berantai-11-11-11.html
Princess Mia. . .ahahahahahahaha =)) =))
Pincess Wita. . .selamat menikmati :p
Post a Comment